Pages

Monday, September 11, 2017

Hujan


Ketika aku menangis itu bukan berarti aku sedang mengeluarkan senjata terampuhku, melainkan justru berarti aku sedang mengeluarkan senjata terakhirku.

Ketika aku menangis itu bukan berarti ku tidak berusaha menahannya, melainkan karena pertahananku sudah tak mampu lagi membendung air mata.

Ketika aku menangis itu bukan karena aku ingin terlihat lemah, melainkan karena aku sudah tak sanggup berpura-pura kuat.

Ketika aku menangis bukan berarti aku ingin mencari perhatian melainkan karna apa yang aku perhatikan seakan ingin mengabaikan.

Ketika aku menangis bukan berarti aku mengharapkan belas kasihan melainkan karena aku sedang mengasihani diriku sendiri.

Ketika aku menangis bukan berarti aku ingin membuat sesuatu yang kutangisi merasa bersalah, melainkan karena aku tidak tahu kesalahan apa yang membuat keadaan menjadi sedemikian.

Ketika aku menangis bukan berarti aku sedang memancing kepedulian semua orang terhadapku, melainkan justru karena aku tau bahwa tidak akan ada orang yang peduli.

Ketika aku menangis, janganlah kau menghukumku dengan meninggalkan begitu saja karena aku tidak akan mampu membawa berjuta tetes air mataku sambil mengejarmu.
Aku ingin berjalan di derasnya hujan agar tidak ada yang tahu kalo aku sedang menangis.
read more

Saturday, February 18, 2017

Aku Mengakui Aku Yang Lebih Dahulu Mengkhianatimu

Cerita ini khusus Aku dedikasikan untukmu.

Kamu.. Ya Kamu..
Inisial Kamu A kan? Hehehehe..
Bagian yang selama ini yang tak ingin kutuliskan, bukan karena kamu tidaklah menarik, justru kamu adalah sosok yang paling menarik yang setiap orang dambakan termasuk yang kini mendampingimu :'( . Tapi aku hanya tidak ingin mengisahkan tentangmu saja, lihatkan aku seegois itu terhadapmu?
Namun hari ini aku memutuskan untuk menuliskanmu, itu semua karena aku masih mencintaimu dan ketika aku dengan penuh dusta telah mengabaikan dan mengkhianatimu. Aku tidak pernah mengerti definisi cinta seperti apa yang kamu yakini.
Mungkin aku naif dan mencoba menutup mata dengan betapa besarnya cinta yang kamu berikan kepadaku, baik dengan secara terbuka mau pun secara sembunyi-bunyi. Ya, aku tahu itu cinta terbaik yang pernah aku peroleh, tapi aku tetap mengkhianatimu.
Kamu selalu memberikan yang terbaik untukku, tapi aku mengabaikanmu.
Kamu selalu menjagaku, tapi aku selalu merasa tak butuh perlindunganmu.
Kamu selalu ada untukku, justru aku selalu menghindarimu.
Aku berdusta untuk membalas setiap kejujuranmu.
Aku menjauh untuk membalas setiap rasa nyaman bersamamu. 
Semakin aku ingin kamu membenciku, semakin kamu menunjukkan rasa sayang dan kepedulianmu.
Semakin aku ingin berjalan menjauhimu, semakin kamu mampu menyusulku dan berada di sisiku.
Dan semakin aku menemukan alasan untuk tidak mencintaimu, kamu semakin menunjukkan tak ada cinta lain setulus cintamu.
Kamu tak pernah meminta banyak dariku.
Kamu tidak seperti kekasih lainnya yang cuek dan acuh.
Kamu membebaskanku melakukan apa yang kuinginkan.
Pintamu hanya sederhana bahwa kau ingin aku tahu kalau kau sangat mencintai dan menyayangiku. Tapi lihatlah, permintaan sesederhana itu saja aku lalai, bahkan aku menduakanmu dengan segala keegoisanku.
Kenapa kamu tidak membenciku saja? 
Kenapa kamu tidak meninggalkanku begitu saja  waktu itu?
Aku tidak dapat membalas segala yang kamu berikan.
Aku.. aku ini tidak tahu diri dan tidak pantas untuk mendapatkan cintamu yang tak berbatas.
Malam ini aku kembali mengingatmu dan mengenang semua kenangan yang pernah kita lalui bersama..
Aku sampaikan segala penghianatan pedih yang telah kulakukan, bukannya marah dan menghardikku, kamu justru semakin mendekapku dan mengasihiku.
Aku hampir gila memikirkan cintamu ini, kekasihku.
Aku menangis mendekap dosaku, aku mengkhianatimu, kekasihku.
Ya Rabb Ampunilah Aku.

#MasihBanyakCeritaTentangKamuDisini
read more